Selasa, 11 Mei 2010

Oleh-Oleh dari pertemuan pedagang PKL Burangrang

Apa sih yang menarik dari Breadtalk atau J.CO? (punten disebut merk-nya), ternyata masih sama juga Roti dan Donat. Mereknya mereun terdengar kebarat-baratan jadi sedikit keren. Atau rasanya yang luar biasa nikmat, hingga harganya melambung tinggi? ternyata ngga juga, Pisang molen atau bika ambon sama nikmatnya. Jadi apanya atuh yang beda?

Sebuah presentasi yang menarik dari Bapak Aman Raksanagara di pertemuan pedagang PKL Burangrang siang tadi.

"Jangan tawarkan sesuatu padaku! jualah sesuatu yang memenuhi selera, gaya/style, kebanggaan, harga diri, kenyamanan, kehangatan dan sesuatu yang membuat aku terpandang dan berbeda dengan yang lain"

Mengapa sebuah makanan/jajanan bisa menjadi Gaya atau keren?.
Setelah ditelaah, ternyata mereka tidak hanya menjual sesuatu yang "berwujud" dalam artian bisa dilihat, diraba dan dirasa. Tapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan, pengalaman dan kenangan.

Bila anda berkunjung ke counter mereka, tidak hanya selera makan anda yang dimanja, tetapi keseluruhan panca indera anda. Dari jauh kita sudah bisa mengendus wanginya. Saat didekati tampilan makanannya sangat menggoda dan tertata rapih, tidak hanya itu dapurnya pun dibikin transparan sehingga saat mengantri kita bisa melihat pada pembuat kue dengan topi chef dan celemek yang menarik sedang beraksi.

Setelah memesan makanan kita disediakan sofa empuk dengan tatanan interior design dan menarik plus lagu easy listening yang disuguhkan ada AC lagi. Sehingga dengan membeli/menikmati sepotong donat dan secangkir kopi dan nongkrong di counternya saja kita sudah merasa "Gaya" naik derajat sedikit lah istilahnya. Sehingga harga yang mahal menjadi berarti (worth it).

Saya teringat dengan tukang gulali semasa saya kecil. Ketika tukang gulali datang saya dan teman-teman berlari-lari memburu dan berebut pesanan. "kang anu kembang hiji!" lalu si emang mulai beraksi membentuk gula-gula tersebut menjadi bunga dan bentuk lain yang dipesan dengan ramahnya. Ada pula yang dicetak dengan kayu atau pun Batu, sungguh menarik. Saya tertegun sambil jongkok menunggu seluruh pesanan dibuat, setiap gula-gula selesai dibuat saya bertepuk tangan sambil tertawa senang. Setelah seluruh pesanan selesai kami pun mulai membanggakan gula-gula yang kami pesan. Kok bangganya sama dengan saya membeli J.Co sekarang yah?

What was interesting from BreadTalk or J. CO? (Sorry, called his brand), it is still the same also Bread and Doughnuts. Brand westernized sounds a bit cool. Or incredibly delicious taste, until the price soared? guns turned out well, Banana molen or bika ambon same pleasure. So the difference ass?

An interesting presentation from Mr Aman Raksanagara at a meeting this afternoon Burangrang merchant vendors. "Do not offer me something! Step that something that meets your tastes, style, pride, dignity, comfort, warmth, and something that makes I respected and different with others.

"Why would a food/snacks can be a style or cool?.
After review, it turns out they do not just sell something" tangible "in the sense can be seen, touched and felt. But also something intangible like a service, experience and memories.

When you come to counter them, not only your appetite is spoiled, but overall your senses. From a distance we can sniff out fragrance. When approached by a very tempting food display and neatly arranged, not only that his kitchen was made transparent so that when the queue we can look at the cake maker with a chef hat and apron pulled in action.

After ordering our food provided by soft fabric sofas and attractive interior design plus easy listening songs that are served by existing air conditioning again. So with buying / enjoying a piece of donut and a cup of coffee and just hanging out in the counter we had felt "Style" is slightly increased degree of the term. So that means that the price becomes expensive (worth it).

I remember during my cotton candy with small builders. When builders taffy came to me and my friends running around chasing and scrambling the order. "one flower-and-so!" then the handyman into action to form candy into flowers and other forms to be ordered with smile. Some are printed with a wood or stone, really interesting. I was stunned as he crouched waiting for all orders made, each finished candy made me happy clapping, laughing. After all orders over we had started to be proud of candy that we ordered. How proud the same as I bought J. Co now?


Senin, 10 Mei 2010

Family Karaoke

















Satu lagi daya tarik kota Bandung yang patut anda coba, Karaoke keluarga kini hadir bagi anda yang hobby bernyanyi atau sekedar berkumpul bersama teman dan keluarga.

Apa bedanya dengan karaoke regular?

Karaoke keluarga buka setelah jam sekolah hingga malam hari. Harga sewa per-jamnya bisa dijangkau oleh pelajar dan mahasiswa. Kategori room-nya beragam tergantung dari jumlah pengunjung. Karena pengelolaan lagunya menggunakan sistem komputer yang praktis, maka kita tidak lagi membutuhkan jasa pemandu lagu. Anda tinggal memilih berdasarkan penyanyi atau judul lagu lagu tekan enter. Key Song-nya pun bisa anda rubah sesuai dengan register suara anda.

Untuk sementara ini Karaoke yang bisa saya rekomendasikan baru NAV dan Happy Puppy karena telah memenuhi standar Peraturan Daerah No. 10 dan 11 Tahun 2004 dalam bidang Karaoke. Setiap room di kedua karaoke ini dibuat terpisah sehingga privasi anda terjaga, penataan Sound dan Dekorasi-nya cukup baik juga koleksi lagu yang cukup lengkap, sehingga anda bisa bernyanyi dan berdansa dengan leluasa dan nyaman.

One of Bandung Appeals that you need to try, proudly present Family Karaoke for you who love sing or spend leisure time with your family and friends.

What is the different with regular karaoke?

Family karaoke open daily from after school hours until night. They offer good deal and affordable for students. Various rooms is available depends on the number of people who visit, usually divided into small, medium, large and suit. We wont need a song guide because they have computerized song list. It's very "user friendly" all we need is insert the tittle or singer of the song and press enter. We also can pick the basic tone easily.

For this period i only able to recommend NAV and Happy Puppy karaoke because they have passed local regulations. Each room built separated for your privacy, with good sound system quality and interesting decoration, so you can sing and dancing comfortably.

Jumat, 07 Mei 2010

Kendang Sunda / Sundanese Drum

Kendang Sunda adalah salahsatu alat musik tradisional yang berkategori perkusi. Terdiri dari 3 kendang yaitu satu kendang yang berukuran besar dan 2 lainnya berukuran kecil atau disebut kulantir.
Cara menabuh gendang biasanya menggunakan telapak tangan (ditepak) atau menggunakan pemukul. Kaki dan kedua tangan berperan penting dalam permainan kendang sunda.

Berbeda dengan instrumen ritmis yang terpatern, Kendang Sunda justru bebas berimprovisasi tergantung dari keahlian penabuhnya, Fungsinya adalah "ngigelkeun penari atanapi wayang" mengiringi gerakan penari atau wayang golek.

Sundanese drum is one of traditional percussion instruments. Consist of 3 pieces, Big drum and 2 little drum called kulantir. It played bare hand by palm or rubber stick. Feet and palm is very important in playing Sundanese drum.

Different with other rhythmic instruments that running in patterns, this drum played freely improvise, depends on the player ability. The dancers or wooden puppet "wayang" usually move along the drum sounds. It has unique sound and
groove, amazing talking drum.

Budaya Sunda dan Bambu



Bambu yang merupakan jenis rumput-rumputan ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan budaya Sunda. Bahkan bisa dibilang budaya Sunda adalah budaya bambu, hal ini dapat dilihat dari rumah tradisional (bilik), perkakas rumah tangga, alat musik hingga filosofi Sunda yang berasal dari Bambu.

Bambu mudah ditanam di mana saja dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Mempunyai ketahanan yang luar biasa dan kekuatan tariknya dapat bersaing dengan Baja. Rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi. Selain itu bambu mempunyai kelenturan yang tinggi ditambah dengan sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap angin maupun gempa.

The lawn grass Bamboo can not be separated from Sundanese Culture. We can Say Sundanese Culture is Bamboo Culture, it can be seen from the traditional housing, household tools, music instruments and their philosophy that came from Bamboo.

Bamboo is very easy to grow, anytime and everywhere with little maintenance, It has amazing endurance and it tensile strength compareable with steel. Burned bamboo grove still able to grow. Beside those things Bamboo has high flexibility and elasticity, and also high endurance toward wind an earthquake.






Si Cepot

Tokoh pewayangan ini tidak asing lagi di telingga kita. Cepot atau Astarajingga adalah putra dari Semar Badranaya, juga merupakan punggawa kerajaan Astina yang bersahaja dan sangat dekat dengan masyarakat. Karakternya yang low profile dan "bodor" membuat suasana ceria bila tokoh ini muncul. Penemu tokoh ini adalah Asep Sunandar Sunarya.

Cepot kini menjadi Icon kebudayaan orang sunda. "Cunihin jeung resep hereuy" itulah figur para jajaka di Tatar Sunda, namun tidak lupa akan tanggung jawabnya membangun negara.

This famous traditional Sundanese puppet named Cepot, He is one of musketeers in Astina Kingdom (Sundase Ancient Kingdom) who is very modest and close to people. His presence always refreshing because he's very funny and low profile. Cepot created by the most famous and talented "dalang"puppet master named Asep Sunandar Sunarya.

Cepot is an Icon for Sundanese culture, smooth talker and big joker thats sundanese male figure, but never forget to protect and develop their Country.

Rabu, 05 Mei 2010

Polisi Pariwisata Kota Bandung

Jauh dari kesan menyeramkan dan razia SIM ataupun STNK. Keberadaannya masih di bawah Kepolisian Kota Besar Bandung. Polisi Pariwisata Kota Bandung ini tampil segar dan ramah dengan dasi merahnya. Tugasnya adalah mengamankan obyek vital pariwisata dan mewujudkan sapta pesona. Bila anda berkunjung ke kota Bandung mereka akan senantiasa melayani anda dengan senyum. Jadi jangan takut berkunjung ke kota Bandung.


Far from creepy look and driving license raid, presence under Bandung Big City Police Department. These Tourism Police appears fresh and friendly with their red tie. Their main assignment is protecting vital tourism venues and creating sapta pesona or 7 tourism motto such as security, orderliness, tidiness, comfort, beauty, hospitality and memory. They will serve and protect with proud during your visit. So don't be hesitate to visit Bandung.

Minggu, 02 Mei 2010

Cireng, Ciwel, Cilok dan Cimol















Semua panganan tradisional sunda ini terbuat dari tepung kanji (aci) yang dimasak dengan beragam kreasi sehingga menjadi beragam panganan yang lezat dan menggiurkan.
Yang menarik adalah nama-nama panganan ini menggunakan bahasa sunda "kirata" dikira-kira tapi nyata, mungkin sama dengan akronim dalam bahasa Indonesia. Bukan maksud saya untuk membandingkan tetapi hanya sekedar memberi gambaran untuk anda.

Cireng alias Aci Digoreng, saat ini cireng mengalami beberapa modifikasi. Cireng yang aslinya berisi oncom dan kacang kini berkembang dengan isian keju, baso, daging ayam, kornet dan sebagainya.

Ciwel alias Aci diewel-ewel. Panganan manis ini diproses dengan cara dikukus, beragam warna dan bentuk membuat penampilannya semakin menarik. Disajikan panas ataupun dingin lalu ditaburi gula putih dan kelapa.

Cilok alias Aci dicolok, "colok" adalah kata dalam bahasa sunda yang berarti ditusuk. Karena pada umumnya cilok dijual pedagang kaki lima dengan menggunakan bambu. Bentuknya bundar seperti baso di-isi daging cincang, lalu disajikan dengan saus kacang.

Cimol alias Aci digemol, yang artinya tepung kanji dibulat-bulat, Panganan ini serupa dengan cilok hanya saja diproses dengan cara digoreng. Biasanya, cimol dimakan dengan bumbu-bumbu tambahan (istilahnya semacam seasoning). Kalau digigit, rasanya memang agak kenyal-kenyal. Paling enak jika dimakan hangat-hangat

All of these traditional Sundanese snacks are made from corn flour, cooked in different process and "voila" a lot of various snack made. Funny thing, the name of these snacks are taken from sundanese "kirata" (dikira-kira tapi nyata) means supposed but true enough.

Cireng a.k.a Aci Digoreng, Fried and filled corn flour. The original one filled by fermented soybean and nut, with special spices. Nowadays it having many development in filling, we can find cireng in different taste and filling such as cheese, chicken, meatball etc.

Ciwel a.k.a Aci diewel-ewel. This sweet snack proceed by steaming, various color and shape made it appear beautiful and interesting, served hot or cold poured by sugar and coconut.

Cilok a.k.a Aci dicolok, "colok" taken from Sundanese which mean is poke. Usually it pinned by skewer. It has round shape like meatball steamed and served with peanut sauce and soy sauce.

Cimol a.k.a Aci digemol, means round corn flour, it has similar shape and taste with cilok but this one is fried with no filling. Usually it served with cheese and barbeque's seasoning. It's chewy when we bite it, best served hot.

Burayot, Ali Agrem dan Cucur












Bagi anda pencinta makanan manis, jajanan tradisional khas sunda ini bisa menjadi alternatif lain untuk menemani saat minum teh anda.

Cemilan ini terbuat dari Gula merah dan tepung beras pilihan, bahan dan rasa sama namun berbeda bentuk. Dikatakan burayot karena dibuat bundar keriput atau "ngaburayot" (kata orang Sunda) maka dinamakanlah burayot. Sedangkan yang bentuknya bulat menyerupai cincin disebut Ali Agrem dan yang bentuknya bulat pipih menebal di bagian tengah disebut cucur.

For you who have sweet tooth, this traditional beverages can be your alternative munchies at your tea time.

This snack made from brown sugar and rice flour, they have the same ingredient and taste but different in shape. Named burayot because its made round and wrinkled or "ngaburayot" so it called burayot. "Ali" means ring in sundanese Therefore the other one that has round and look like a ring called Ali agrem. Then the last but not the least the circle and gettin thicker in the middle one called Cucur.


Batagor Bandung

Batagor alias baso tahu goreng, jajanan khas kota Bandung ini selalu diburu oleh para wisatawan yang datang berkunjung, khususnya mereka yang berasal dari Jabotabek. Terbuat dari Tahu, Ikan Tenggiri dan Tepung kanji lalu disajikan dengan saus kacang kecap dan perasan jeruk nipis.

Entah darimana asal muasalnya sehingga batagor kini menjadi jajanan khas Bandung. Diduga Batagor adalah modifikasi dari siomay yang biasa menggunakan kulit pangsit. Siomay berasal dari bahasa Mandarin, atau shaomai, sementara dalam bahasa Kanton disebut siu maai. Dalam dialek Beijing, makanan ini juga ditulis sebagai 燒麥, dan juga dibaca shaomai. Makanan ini konon berasal dari Mongolia Dalam.

Awalnya penjualan batagor dimulai di daerah kopo oleh bapak Isan pada tahun 1973. Berawal dari gerobak pedagang kaki lima batagor merambah hingga ke cafe dan resto ala hotel bintang 5.


Mojang Jajaka Kota Bandung
















Bila di Jakarta kita mengenal Abang None, di Bali ada Teruna-Teruni, di Jogyakarta ada Kang Mas dan Diajeng, kota Bandung memiliki Mojang Jajaka. Mojang adalah istilah sunda untuk wanita yang belum menikah, sedangkan jajaka sebutan untuk pria-nya. Pemuda pemudi yang tinggal di kota Bandung dan masih lajang bisa disebut Mojang dan Jajaka. Lalu apa beda-nya dengan Mojang Jajaka yang satu ini?

Pasanggiri Mojang Jajaka adalah salah satu even tahunan yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Bandung bekerjasama dengan Paguyuban Mojang Jajaka Kota Bandung. Tujuannya untuk mencari nonoman sunda nu hade bibit bebet sareng bobotna. Diharapkan dengan diadakannya pasanggiri ini akan lahir Duta Budaya dan Pariwisata, yang bisa mempresentasikan kepariwisataan Kota Bandung kepada masyarakat luas.

Berbicara mengenai Budaya dan Pariwisata, dua elemen yang cakupannya sangat luas.

Budaya berarasal dari bahasa sansakerta yaitu budhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya baik itu sesuatu yang berwujud (tangible) seperti tempat, bangunan, pakaian, alat-alat rumah tangga, hiasan dll. dan tidak berwujud (intangible) seperti ide, gagasan, perilaku, kebiasaan, aturan dsb. Seni hanyalah bagian kecil dari budaya yang diwujudkan dalam sebuah media, suara dan gerak.

Wisata menurut UU No 10 Tahun 2009 berarti kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuang rekresi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan dan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha dan pemerintah.

Pariwisata memayungi beragam sektor kehidupan dan merupakan ‘The Biggest Earner and Employer’ (Penghasilpendapatan terbesar dan penyedia lapangan kerja/berusaha terbesar) di dunia. Dampak pariwisata tidak hanya berupapeningkatan kualitas lingkungan, namun juga dampakekonomi langsung berupa Pendapatan Pajak, Retribusi dan pendapatan lainnya.

Seorang Mojang Jajaka harus memahami kerangka berfikir ini, sehingga saat pasca pemilihan mereka memiliki visi dan misi ke depan tentang apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai duta Budaya dan Pariwisata terpilih. Saat ini keberadaan Mojang Jajaka masih sebatas ornamen atau "hiasan" pada even-even besar di Kota Bandung. Belum menjadi publik speaker atau representative yang benar-benar bisa mewakili Kota-nya. Diharapkan para Mojang Jajaka dapat duduk satu meja dengan pemerintah untuk mengkomunikasikan ide-idenya membangun Kepariwisataan Kota Bandung.

Sabtu, 01 Mei 2010

Jalan Cihampelas














Jalan Cihampelas merupakan salah satu sentra industri dari 7 sentra lainnya di Kota Bandung. Di Jalan ini banyak kita temui toko-toko yang menjual pakaian dan celana berbahan jeans dan memang merupakan sentra jeans terkenal di Kota Bandung. Dekorasi toko yang unik dan tematis menjadi salah satu daya tarik kawasan ini, biasanya diambil dari karakter kartun atau apapun yang terlintas di benak pemilik toko.

Harga yang ditawarkan cukup murah bahkan kita masih bisa bertawar harga di beberapa toko. Banyak pengusaha jeans menjual barang-barang bermerk yang tidak lulus quality control, tetapi ada pula beberapa yang sudah berani membuat merek sendiri dengan kualitas bersaing. Selain sentra jeans di jalan tersebut terdapat toko souvenir dan toko oleh-oleh atau jajanan khas Bandung.

Sayangnya kondisi jalan yang kecil membuat kemacetan tidak terelakan namun keadaan ini tidak sedikit pun mengurangi minat para wisatawan untuk berkunjung ke sana. Bila anda kesulitan untuk menemukan tempat parkir anda bisa masuk ke sebuah mall bernama Cihampelas walk. Sebuah mall yang cukup nyaman untuk para pejalan kaki dan berwisata kuliner di jalan Cihampelas.

Cihampelas is one of the 7 industrial center in Bandung. We can find many stores of clothing and it is the famous center of jeans in Bandung. The Decoration of the stores is unique and thematic, usually taken from cartoon character and everything crossed on the owners mind.

They offer a good price even we can bid in few stores, of course it need special skill for it. Few of them selling branded stuff that not passed quality control, reminds Prada, Louis Vuiton etc. has factory in Bandung, but also alot of them who make their own Label and Brand. Beside jeans center we also can find souvenir shop and Bandung traditional beverages.

Unfortunately, almost everyday we having trafic jam there considering small road and large number of visitors. This thing is not even slight reduce common interest to visit Cihampelas. If you find trouble to park your car, there's a mall called Cihampelas walk one of pleasant mall in Bandung for pedestrian and food culinary journey.

Kampung Batik Komar

"Sesuatu terasa berharga saat kita mulai kehilanggannya"

Pada tahun 90-an Malaysia mengklaim batik sebagai kain tradisional khas-nya, tentu saja hal ini membuat para seniman-seniwati dan para pemerhati budaya geram, akan tetapi di sisi lain justru menjadi titik bangkitnya masyarakat kita dalam menghargai seni tradisional Indonesia khususnya kain Batik.

Batik yang dahulu hanya dikenal "norak" dan hanya dipakai sebagai padanan kebaya dan kain penggendong bayi. Kini tampil lebih dinamis dan modern dengan berbagai corak dan design. Kini para muda-mudi tidak lagi malu mengenakan batik, bahkan menjadi trend yang cukup "booming" di tahun 2010 ini.

Di Bandung kini hadir Rumah Batik Komar yang merupakan showroom dan workshop pembuatan batik. Salah satu alternatif wisata jika anda ingin berkunjung ke kota Bandung. Bertempat di Jl. Cibeunying Permai Cigadung yang asri, anda dapat menikmati pemandangan sambil belajar membuat batik.

"something is more precious when we lose it"
In the 90th century Malaysia claimed Batik as one of their traditional printing clothes. This thing has became cultural conflict in between Malaysia and Indonesia, many Indonesian artist getting infuriated that time, on the other side it raise our passion to appreciate Indonesian Traditional Arts.

Batik used to be known as old fashion printing clothes. It only used by an oldies as kebaya counterparts. The making of batik printing is unique because it using melted wax and a tool called "canting". Nowadays it appears in dynamic modern in many patern and design. The Youth no longer hesitate to wear them and many fashion designer creating fine dress and suit from Batik. Even it's become trend in 2010.

Bandung has one Batik Workshop and Showroom called Batik Komar. One of our brand new and famous tourism venues. Placed in mountainous area Jl. Cibeunying Permai Cigadung, You can enjoy beautiful scenery while leaning to make batik.

"Batik Komar selalu berusaha menampilkan desain-desain terbaru hasil penggalian ide-ide yang kreatif. Karya batik tradisional yang hadir dalam nuansa kontemporer dengan tema desain yang sederhana menjelma menjadi sebuah karya batik dengan sentuhan estetika yang patut dibanggakan."