Minggu, 26 September 2010

22.000 benih Ikan ditebar dalam rangka 200 Tahun Hari Jadi Kota Bandung

Kalau Tahun kemarin, 199 Burung Kutilang dilepas beserta 199 Balon Gas berisi Kupon undian. Tahun ini tepatnya hari minggu, 26 September, Walikota Bandung Dada Rosada melepas 22.000 benih Ikan di sungai Cidurian dan secara simbolis menanam pohon damar di Lapangan RW 2 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler.

"Sungai, bisa dijadikan tempat kehidupan warga seperti tempat bermain, memancing dan sebagainya" "Kalau sungainya bersih pasti ikannya hidup, sebaliknya kalau sungainya tidak bagus pasti ikan mati. Jadi, dengan menebar ikan, kita bisa mengetahui apakah sungai tersebut tercemar atau tidak,"

Sebagai warga kota Bandung kita harus mengubah perilaku untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah. sehingga sungai bisa dijadikan tempat wisata di Kota Bandung.

Pesan Bpk. Dada Rosada

Kamis, 23 September 2010

Bandara Husein Bandung pasca renovasi


Dengan bangga kota Bandung mempersembahkan sebuah rangkaian acara Airshow dalam rangka menyambut 200 Tahun Hari Jadi Kota Bandung.

Selidik punya selidik ternyata acara ini terselenggara berkat renovasi yang dilakukan PT. Angkasa Pura pada Landasan terbangnya. Selain mengalami pelebaran sebesar lebih kurang 4000 meter persegi Lanud ini juga menambah ketebalan landasan 15 centi meter, sehingga pesawat besar seperti Airbus 230 layak untuk lepas dan tinggal landas di sana.

Pengembangan Bandara Husein dipastikan akan meningkatkan jumlah kunjungan ke Bandung,. Diperkirakan ada 12 maskapai penerbangan yang akan menggunakan Bandara Husein pasca-ouer/ai/.Sementara potensi pasar masih banyak yang bisa digarap untuk penerbangan ke dan dari Bandung, dengan memaksimalkan pasar negara-negara ASEAN. Seperti ke Kuching, Kinaballu, Thailand, Vietnam, dan Brunei Darusallam yang potensial.

Rabu, 15 September 2010

Plaza Komputer Kosambi

Selasa, tepatnya tanggal 7 September saya berkunjung ke sebuah komputer center di daerah kosambi yang dikenal dengan sebutan Plaza, untuk membetulkan printer saya yang sudah usang.

Memang, gedung yang dalam masa jayanya merupakan favorit saya saat ingin menonton film di bioskop, kini sedikit menyeramkan dan tidak terawat. Kesan tidak ramah dan pasar ilegal muncul di benak saya ketika akan berkunjung ke sana.

Setelah masuk ke dalam plaza, saya terkesan, ternyata plaza tersebut ramai pengunjung dan masih menjadi favorit para tekhnisi komputer. Segala macam sparepart komputer, printer beserta aksesoris, audio, alat musik dan peralatan elektronik lainnya, komplit tersedia disana. Mereka mendapatkannya dari pabrik maupun hasil “pretelan” barang bekas yang dibeli dengan harga murah.

Uniknya, selain barang baru kita juga bisa memesan komputer rakitan, dengan harga yang bisa disesuaikan dengan budjet yang dimiliki. Apalagi ketika anda memiliki toko langganan dan akrab dengan mereka, kerusakan apapun dapat diperbaiki atau dalam bahasa mereka “diakalan”. Para teknisi yang handal ini cukup ramah dan tidak segan-segan mencarikan sparepart yang dibutuhkan meskipun mereka harus membongkar satu printer guna mendapatkan satu mur yang hilang. Yah mungkin itu salah satu kepuasan mereka dalam melayani pelanggan.

Hotel Swarha Bandung

Hotel yang berdiri megah diantara mesjid agung Bandung dan Kantor Pos Pusat ini telah beberapa lama terabaikan. Padahal arsitektur gedungnya sangat unik dan bergaya art deco, tidak kalah dengan savoy homan atau preanger. Hotel Swarha namanya. Bila dilihat sepintas bentuknya seperti coloseum zaman caesar dulu.

Konon gedung ini tempat menginap para wartawan yang meliput Konferensi Asia Afrika pada tahun 1995. SWARHA diambil dari nama pemilik pertamanya, bapak Swarha sebelum akhirnya dijual lalu dibeli oleh Ibu Chandra pada tahun 1970an.

Kini hotel ini terkesan seram dan berhantu bahkan katanya dihuni oleh para jin dan makhluk halus. Percaya atau tidak itulah yang disampaikan pedagang toko baju dibawahnya tentang hotel ini

Bagaimanapun juga bila melewati jalan Asia Afrika anda masih bisa melihat kemegahan hotel Swarha ini.