Selasa, 19 Oktober 2010

B A N D U N G

Kota Bandung yang kini menginjak 200 Tahun, semakin rajin bersolek mempercantik diri. Dengan mengusung head board Everlasting Beauty kota Bandung kini semakin menarik untuk dijelajahi.

Sebenarnya, Kota Bandung hanya memiliki 11 Objek Daya Tarik Wisata yang tercatat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2010. Terdiri dari 5 Museum yaitu ; Museum Konferensi Asia Afrika, Museum Pos, Museum Geologi, Museum Mandala Wangsit dan Museum Sri Baduga. Enam Objek Wisata seperti; Kebun Binatang Bandung, Taman Lalu lintas, Gelanggang Renang Karang Setra, Menara Kembar Mesjid Agung Bandung, Pondok Pesantren Da’arut Tauhid dan satu-satunya wisata alam yang ada yaitu Taman Hutan Juanda.

Meskipun demikian, Kota Bandung dengan segala keterbatasannya berhasil menarik begitu banyak wisatawan domestik dan wisatawan asing berkunjung ke Kota Bandung setiap minggu-nya.

Apakah yang menyebabkan para wisatawan ini tertarik untuk mengunjungi Kota Bandung?

Banyak alasan mengapa orang berkunjung ke Kota Bandung, dari mulai sekedar mencicipi jajanan khas Bandung, menghadiri undangan meeting, belanja, hingga mengunjungi orang yang sedang dalam tahanan.

Menurut UU No.10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Dalam arti luas Daya Tarik Wisata dapat diartikan segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat.

Kota Bandung sebagai pemegang gelar kehormatan “creative city ke -11” yang diberikan oleh pemerintah United Kingdom, semakin jeli melihat peluang ini. Hal ini tentu saja didukung oleh Sumber Daya Manusia unggulan yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan Daya Tarik Wisata (atracttion).

Bila dilihat dari segi demografi-nya, Kota Bandung yang terletak sekitar 700 meter di atas permukaan air laut ini, tidak banyak menyimpan kekayaan alam seperti hal-nya Bali. Satu-satunya kota di dunia yang dikelilingi oleh Gunung Berapi aktif dan sama sekali tidak memiliki kekayaan bahari. Oleh karena itu, Kota Bandung mengandalkan fitur Kota sebagai Daya Tarik Wisatanya, seperti; Wisata Bangunan Bersejarah, Wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibithion), Wisata Kuliner, Wisata Belanja, Wisata Seni Budaya, Wisata Hiburan (Karaoke, Klub, Diskotik, Pub dll).

Dengan Daya Tarik seperti ini, tentu saja diperlukan fasilitas pendukung (Amenitas) yang lengkap, bersih, “nyeni” dan berstandar internasional, sehingga para wisatawan dapat dengan nyaman melakukan kegiatan wisata tersebut.

Fasilitas pendukung tersebut adalah tempat menginap (hotel, penginapan, losmen dll), tempat makan (Restoran, Rumah makan, food court, kaki lima dll) dan tempat minum (Bar, Cafe, Kedai Kopi, Longue dll).

Kota Bandung memiliki 6 Buah hotel berbintang 5 yang patut dibanggakan baik dari segi pelayanan maupun nilai historis bangunannya. Savoy homan bidakara, Grand Preanger, Panghegar, Hyatt Regency, Grand Aquila, Sheraton siap menjadi tempat istirahat anda saat berkunjung ke Kota Bandung. (data lengkap www.bandungtourism.com)

Selain amenitas diperlukan juga kemudahan untuk mengakses Kota Bandung, baik itu penjangkauan lokasi maupun informasi (aksesibilitas). Saat ini Kota Bandung dapat diakses melaui jalan darat dan udara. Pintu masuk Bandung terdiri dari Empat buah gerbang tol; Pasteur, Pasir Koja, Muhamad Tohadan Buah Batu, dua buah stasiun bus; Leuwi Panjang dan Cicaheum, satu buah terminal kereta api Stasiun Hall dan satu buah landasan udara Husein Sastra Negara.

Dengan dibangunnya jalan tol Cipularang, kota Bandung dapat diakses dalam waktu 2 Jam dari Jakarta. Lewat jalan udara pun kini dapat diakses oleh 12 maskapai penerbangan dari berbagai negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar